Memasuki kuartal I-2018, sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) telah berancang-ancang untuk melakukan ekspansi tahun ini. Salah satunya dengan mengalokasikan segelintir dana guna menunjang bisnis perusahaan.
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk alias Bank Banten misalnya yang mengatakan tahun ini perseroan setidaknya menanggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 40 miliar.
Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan, dari sejumlah dana tersebut, mayoritas akan dipakai untuk pengembangan teknologi informasi di Bank Banten.
"Capex ini digunakan untuk pengembangan teknologi informasi terkait dengan adanya transformasi menjadi BPD, dan adanya beberapa sistem pelaporan yang harus menyesuaikan dengan perubahan kebijakan dari regulator," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/2).
Fahmi menjelaskan, tahun lalu pihaknya sudah menganggarkan dana belanja modal sebanyak Rp 41,7 miliar. Dari total capex tersebut, penyerapannya mencapai Rp 29,2 miliar untuk pengembangan teknologi informasi.
Hal ini menurutnya dilakukan, karena ada beberapa proyek pengembangan dalam bisnis Bank Banten yang sempat ditunda terlebih dahulu. "Terkait dengan rencana baru dari regulator tentang BPD, baru akan diterapkan pada tahun 2018," paparnya.
Pun, perseroan mengatakan selain pengembangan dari sisi teknologi Bank Banten juga memiliki sejumlah fokus pengembangan bisnis tahun ini. Antara lain, dengan tetap mendorong kredit konsumer sebagai mesin penggerak pertumbuhan. Hanya saja, Fahmi menuturkan pada tahun ini perseroan tak hanya fokus dalam penyaluran kredit kepada aparatur sipil negara (ASN).
Bank Banten juga akan mulai gencar menyalurkan kredit untuk PNS pra pensiun dan pensiunan PNS terkait dengan bekerjasamanya Bank Banten dengan PT Taspen.
Selain itu, bank yang dulunya bernama Bank Pundi ini juga akan mulai mendorong segmen komersial, khususnya kredit kepada kontraktor yang bersumber dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Selain itu, Bank Banten sedang mengembangkan penyaluran kredit UMKM khusus kepada para pelaku bisnis UMKM di wialyah Banten saja, sejalan dengan program dari pemerintah provinsi," tandasnya.
Adapun, secara rata-rata, pertumbuhan kredit perseroan diproyeksi mampu tumbuh dua digit atau di kisaran 30% tahun ini.
KONTAN
KONTAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar